MATERI
Kemampuan
Membaca 1
FRANSISCA
SUWARTI
FKIP - PBSI 1 –
B
|
PENGERTIAN
MEMBACA
|
Berdasarkan pendapat :
1) Tampubolon (1990: 228). Membaca merupakan kemampuan motoris berupa
gerakan-gerakan mata, dan berupa proses kognitif yang melibatkan kegiatan
pikiran atau penalaran termasuk ingatan. Dengan kegiatan penalaran
dimaksudkan pembaca berusaha menemukan dan memahami informasi yang dikomunikasikan
oleh pengarang. Jadi, membaca dapat
meningkatkan daya nalar.
2) Menurut Ahmad S. Harjasujana (1988: 3). Membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis.
Interaksi tersebut tidak langsung, namun bersifat komunikatif. Komunikasi
antara pembaca dan penulis akan semakin baik jika pembaca mempunyai kemampuan
yang lebih baik.
3) Henry Guntur Tarigan (1989: 192) mengatakan bahwa membaca
mengandung pengertian sebagai suatu proses penafsiran dan pemberian makna
terhadap lambang- lambang oleh pembaca dalam usaha untuk memperoleh pesan
yang disampaikan penulis melalui kata-kata yang berupa tulisan.
Membaca yang dimaksudkan
di sini adalah membaca pemahaman, maksudnya memahami arti suatu bacaan,
menguasai isi bacaan.
Berdasarkan beberapa pendapat
tersebut , dapat ditarik simpulan bahwa membaca
adalah proses pemahaman, penafsiran, dan pemaknaan yang melibatkan
interaksi antara pembaca dan teks.
Keberhasilan membaca berupa dicapainya
komunikasi pikiran dan perasaan penulis dengan pembaca. Komunikasi yang
terjadi bergantung pada pemahaman yang dirasakan melalui proses membaca.
Komunikasi ini merupakan kesesuaian pengetahuan dan asumsi antara pembaca dan
penulis.
Pemahaman itu sangat dipengaruhi oleh
pengalaman dan pengetahuan pembaca. Pembaca yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang lebih luas berpeluang besar untuk dapat mengembangkan kata
dan konsep daripada yang lainnya. Oleh karena itu, menambah pengalaman dan
pengetahuan sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan dalam membaca.
|
TUJUAN MEMBACA
|
Menurut Henry
Guntur Tarigan
1. Untuk menemukan
atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh
2. Untuk
mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik(untuk
memperoleh ide utama)
3. Untuk
mengetahui organisasi cerita
4. Untuk
menyimpulkan
5. Untuk
mengelompokkan atau menklasifikasikan
6. Untuk menilai.
Menurut
Nurhadi
1. Membaca untuk
tujuan studi
2. Membaca untuk
menangkap garis besar bacaan
3. Menikmati
karya sastra
4. Mengisi waktu
luang
5. Mencari
keterangan suatu istilah
Menurut
Pramila Ahuja dan G.C. Ahuja
1. Untuk kemajuan studi
2. Menyesuaikan
diri dengan lingkungan
3. Untuk
rekreasi.
|
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI MEMBACA
|
1.
Faktor
fisiologis
Mencakup
kesehatan fisik, pertimbangan neorologis, dan jenis kelamin
2. Faktor
intelektual
Intelegensi merupakan kemampuan
individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir rasional, dan berbuat
secara efektif terhadap lingkungan( Haris dan Sipay).
Heins mendifinisikan suatu kegiatan berpikir yang
terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan
meresponnya secara tepat.
3.
Faktor
lingkungan
Meliputi : latar belakang pengalaman
di rumah dan sosial ekonomi keluarga.
Hasi penelitian menunjukkan bahwa tingkat sosial
ekonomi memengaruhi kemampuan membaca.
Tingkat ekonomi ini berkaitan dengan latar belakang pengalaman, tingkat
motivasi, gizi, tingkat kesehatan yang rendah, kepadatan lingkungan, tekanan
ekonomi berpengaruh pada kemampuan membaca.
4. Faktor
psikologis
Mencakup : motivasi, minat, kematangan
sosial, emosi, dan penyesuaian diri.
Menurut Pramila Ahuja faktor yang memengaruhi efisiensi
membaca adalah faktor internal meliputi penglihatan, pendengaran, alat
wicara. Faktor eksternal meliputi pencahayaan, keterbacaan bahan,
motivasi.
|
KEBIASAAN
TIDAK EFISIEN DALAM MEMBACA
|
Membaca dengan tingkat pemahaman yang
tinggi namun membutuhkan waktu yang relatif lama bukan membaca yang baik.
Sebaliknya membaca dengan waktu yang
relatif singkat, namun tingkat pemahaman rendah juga bukan membaca yang baik.
|
JENIS-JENIS
MEMBACA
|
Berdasarkan terdengar tidaknya suara pembaca dapat
dekelompokan menjadi :
Membaca nyaring adalah membaca dengan
disuarakan sehingga orang lain dapat mendengar suara pembaca.
Orang yang membaca nyaring
pertama-tama harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan
bacaan.
Pembaca hendaklah memiliki kecepatan
mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena ia harus melihat
bahan untuk memelihara kontak dengan pendengar.
Membaca nyaring atau membaca bersuara
penting dilakukan untuk melatih anak menyimak dan berbicara.
|
A.
MEMBACA
NYARING
-
Membaca puisi
-
Membaca cerita
-
Membaca paragraf ( bacaan biasa)
-
Membaca teks pidato
-
Membaca sebagai pembawa acara
-
Membaca dialog drama.
Keterampilan -
keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring :
• Ucapan tepat
• Pemenggalan
kata tepat
• Intonasi suara
tepat
• Pengucapan /
pelafalan jelas
• Membaca dengan
penuh perasaan dan ekspresi tepat
• Menguasai
tanda-tanda baca
Upaya agar
pendengar memahami apa yang disampaikan penulis :
• Ide-ide baru
diberi penekanan yang jelas
• Ada perbedaan
antara membaca ide yang satu dengan yang lain
• Kesatuan-kesatuan
kata dibaca dengan tepat
• Menghubungkan
ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya tinggi bsampai akhirdan
tujuan tercapai.
• Menjelaskan
klimaks-klimaks dengan gaya dandaya ekspresi yang baik dan tepat.
Manfaat membaca nyaring :
1. Melatih siswa
membaca secara tepat
(intonasi,pemenggalan kata, pelafalan)
2. Melatih berkomunikasi
lisan (berbicara)
3. Melatih siswa
terampil membaca
4. Melatih siswa
untuk berekspresi.
|
MEMBACA DALAM HATI
Membaca dalam hati yaitu kegiatan
membaca yang dilakukan tanpa suara dan berusaha memahami isi bacaan secara mendalam
sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun pengetahuan yang
dimiliki pembaca.
Tujuan membaca dalam hati adalah untuk
memperoleh informasi, dengan menguasai isi bacaan sehingga memperoleh serta
memahami ide-ide.
Kapan anak dilatih membaca dalam hati? Sejak anak lepas dari kelas
rendah .
Anak dilatih secara berangsur-angsur untuk beralih dari
membaca nyaring ke membaca dalam hati.
Menurut penelitian Rowell 1976 (
Farida Rahim, 2007) siswa kelas 3-5 yang berada pada posisi rata-rata kelas
memperoleh skor pemahaman lebih tinggi ketika membaca bersuara dibanding
membaca dalam hati.
Siswa kelas 5 yang kemampuannya di
atas rata-rata ( pembaca yang baik) dapat memahami suatu bacaan lebih baik
dengan membaca dalam hati.
Membaca dalam
hati dapat dikelompokan menjadi:
• Membaca
ekstensif
• Membaca
intensif
|
Membaca
ekstensif
1.
Membaca survei
Dilakukan
sebelum membaca bahan bacaan yang akan dipelajari. Membaca survei dengan
jalan :
2. Membaca sekilas (skiming)
Membaca
skiming adalah membaca dengan mata bergerak dengan cepat melihat,
memperhatikan bahan bacaan untuk mendapatkan informasi.
Tujuan membaca
sekilas :
3. Membaca dangkal
Membaca
dangkal yaitu membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat
luaran.
|
Membaca
intensif
Membaca intensif yaitu membaca secara teliti, saksama
dan penanganan yang terperinci. Yang ditekankan dalam membaca intensif adalah
hasilnya yaitu suatu pemahaman yang mendalam. Membaca intensif diperlukan
untuk memperoleh informasi yang lebih bermutu, berbobot, yang lebih merupakan
kebulatan( keseluruhan).
Keterampilan yang dituntut untuk membaca dalam hati :
|
MEMBACA PEMAHAMAN
Membaca pemahaman ( reading for andertstanding) yaitu membaca dengan tujuan memahami :
1. Standar atau
norma-norma kesastraan
2. Resensi kritis
3. Drama tulis
4. Pola-pola fiksi
Jenis membaca ini diperlukan
pengetahuan yang berkaitan dengan kesastraan. Pembaca perlu mengetahui
unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra, misalnya cerpen, novel/ roman,
puisi drama.
Unsur-unsur intrinsik maupun
ekstrinsik karya sastra harus dikuasai
oleh pembaca sehingga ketika membaca
dapat menemukan maksud penulis
secara tepat. Hal
ini tentu tidak mudah. Diperlukan kemauan untuk melatih diri berkali-kali,
sehingga dapat mengambil pesan
yang disampaikan oleh penulis.
|
MEMBACA KRITIS
Membaca kritis
membutuhkan kemampuan pemahaman. Jadi, dasar untuk bisa membaca kritis
adalah membaca pemahaman. Membaca kritis critical reading adalah
sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati , mendalam, evaluatif, serta
analitis, dan bukan hanya mencari
kesalahan ( Albert et.al. 1961b: 1
dalam Henry Guntur Tarigan. 2008: 92).
Membaca kritis tidak
hanya sekadar
mengetahui kebenaran yang ada dalam bacaan, namun juga memahami alasan mengapa hal itu benar.
Apabila seorang
pembaca mencari apa yang dikatakan
penulis dan mencari mengapa hal itu dikatakan berarti pembaca itu sudah
mengarah pada membaca kritis.
Pada umumnya membaca
kritis menunutut para pembaca agar :
1. Memahami maksud
penulis
Langkah
pertama dalam membaca kritis adalah memahami maksud penulis. Maksud penulis dapat
dicari pada paragraf pendahuluan, dan juga dilihat pada paragraf penutup.
Maksud penulis menentukan ruang
lingkup pembicaraan. Di samping itu juga berpengaruh pada organisasi dan penyajian bahan.
2. Memanfaatkan
kemampuan membaca dan berpikir kritis
•
Kemampuan
membaca dan berpikir secara kritis ,menuntut agar kita sadar akan
sikap-sikap serta prasangka-prasangka kita sendiri, dan unsur-unsur lain
dalam latar belakang pribadi kita yang mungkin memengaruhi kegiatan membaca dan berpikir kita. Dalam berpikir
kritis kita dituntut untuk bersikap objektif.
•
3. Memahami
organisasi dasar tulisan
•
Biasanya
penyajian tulisan dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, isi dan
penutup.
•
4. Menilai penyajian
pengarang
•
Selaku
pembaca yang kritis, kita harus mampu
menilai, mengevaluasi penyajian bahan penulis. Kita dapat menggunakan
pertanyaan sehubungan dengan sumber
informasi , logika, bahasa, kualifikasi.
|
MEMBACA IDE ( READING FOR IDEAS)
•
Membaca ide adalah
kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide
yang terdapat pada bacaan. Dengan membaca dapat memunculkan ide-ide untuk
menulis, berkomunikasi dengan orang lain, berdiskusi, penjelasan laporan, dan lain-lain. Agar kita dapat menemukan
ide-ide dalam bacaan maka kita harus menjadi pembaca yang baik.
•
Pembaca yang baik harus tahu mengapa dia
membaca. Pembaca yang baik harus memahami apa yang dibaca. Pembaca yang baiak
harus menguasai kecepatan membaca.
|
MEMBACA INTERPRETATIF
• Membaca interpretatif yaitu jenis membaca yang
bertujuan agar pembaca mampu menafsirkan maksud pengarang, apakah karangan itu fiksi
atau nyata, sifat-sifat tokoh, reaksi emisional, gaya bahasa, serta dampak
cerita cerita terhadap pembaca.
• Ada enam untai
membaca interpretatif yaitu :
• 1. Maksud pengarang
• 2. Fakta atau fiksi
• 3. Sifat-sifat tokoh
• 4. Reaksi emosional
• 5. Gaya bahasa
• 6. Dampak cerita
Maksud pengarang
• Dalam membaca
interpretatif yang pertama dipahami adalah
maksud pengarang. Seorang penulis pasti memiliki maksud tertentu dalam tulisannya. Dengan memahami ragam
tulisan kita dapat mengetahui tujuan seorang penulis. Secara garis besar karya tulis dapat
dikelompokkan:
• 1. Narasi
• 2. Deskripsi
• 3. Eksposisi
• 4. Argumentasi
• 5. Persuasi
Maksud pengarang dapat pula
diketahui dari nada tulisan. Nada tulisan ada bermacam-macam yaitu:
• 1. Nada akrab
menghasilkan tulisan yang bersifat pribadi
• 2. Nada penjelasan
• 3. Nada mendebat
• 4. Nada mengkritik.
Fakta dan opini
• Fakta dan opini yang dimaksud adalah karya tulis itu berbentuk fiksi atau
nonfiksi.
• Cerita nonfiksi bersifat aktualitas (apa-apa yang benar-benar
terjadi), sedangkan fiksi bersif realitas (apa-apa yang dapat terjadi tetapi
belum tentu terjadi).
Sifat-sifat tokoh
• Butir ketiga dari
untaian membaca interpretative yaitu keterampilan menafsirkan sifat-sifat , ciri-ciri tokoh ( character
traits). Berbicara tentang sifat-sifat
tokoh berarti masuk ke wilayah
pribadi. Untuk itu dipelukan teore mengenai kepribadian. Menurut E. Fromm
setiap pribadi mengandung inti yaitu upaya untuk mengekspresikan atau
mengungkapkan hakikat kemanusiaan seseorang.
Reaksi emisional
• Reaksi emosional maksudnya reaksi pembaca terhadap karya
sastra (puisi, cerita). Dan yang kedua reaksi emosional terhadap para tokoh
dalam karya sastra.
Gaya bahasa
• Untuk dapat menafsirkan
gaya bahasa penulis maka pembaca perlu mengetahui teore-teore yang berkaitan dengan gaya
bahasa.
Dampak cerita
• Untai keenam dari
membaca interpretatif adalah dampak
cerita. Dampak cerita maksudnya yaitu keterampilan meramal apa yang mungkin dihasilkan oleh cerita.Keterampilan
yang dituntut adalah keterampilan untuk meramalkan apa yang terjadi
berikutnya.
• Untuk itu pembaca harus
memahami alur cerita beserta unsur-unsurnya.
|
MEMBACA KREATIF
Membaca kreatif bertujuan agar para siswa terampil
berkreasi dalam hal-hal dramatisasi, interpretasi lisan atau musik, narasi
pribadi, ekspresi tulis, dan ekspresi visual.
Ada lima kegiatan dalam
membaca kreatif, yaitu :
1.
Dramatisasi;
2.
Interpretasi lisan atau musik;
3.
Narasi pribadi
4.
Ekspresi tulis
5.
Ekspresi visual
Dramatisasi
Dramatisasi maksudnya mendramatisasikan tema-tema dari
sastra dalam kaitannya dengan pengalaman pembaca sendiri atau situasi
kontemporer.
Pembaca selanjutnya dapat memperguinakan ironi, parodi, humor dan aneka bentuk
drama lainnya untuk
mentranformasikan isi
penggalan-penggalan sastra ke dalam berbagai mode ekspresi.
Interpretasi lisan dan musik
Musik digunakan untuk membantu menginterpretasi sastra dengan
cara digunakan untuk mengiringi pembacaan sastra sehingga dapat menimbulkan
rasa tertentu atau suasana tertentu.
Narasi pribadi
Maksunya mengisahkan
kembali cerita yang dibaca. Tahap selanjunya dapat membuat cerita berdasarkan
cerita yang sudah dibaca.
Ekspresi tulis
dan ekspresi visual
Ekspresi tulis
Kegiatan ini memberi
kesempatan pembaca untuk dapat
mengekspresikan apa yang sudah dibaca dalam bahasa tulis. Dapat dilakukan
dengan menuliskan kembali isi cerita. Atau dapat menulis cerita berdasarkan
cerita yang telah dibaca.
Ekspresi visual
Dalam
kegiatan ini diharapkan pembaca dapat menciptakan gambar, model atau barang
lain yang berdasarkan cerita yang
telah dibacanya.
|
KUHP DALAM
ANEKDOT
-
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas
sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
-
Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada
pak dosen. “ Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri,
tetapi melemparkannya kepada Ahmad. “ Saudara Ahmad, coba jawab peranyaan
Saudara Ali tadi, “ pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab,” Kasih Uang
Habis Perkara, Pak ....!”
-
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen
hanya menggeleng-nggelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada
Ahmad. Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?”
-
DasarAhmad pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan
tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan
-
Pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak...!
-
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka
berpandang-pandangan. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
|
Senja di Pelabuhan Kecil
Oleh
Chairil Anwar
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang rumah tua pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau bertaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang
ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
|
Berdiri Aku di Senja Senyap
Oleh Amir Hamzah
Berdiri aku di senja
senyap
Camar melayang menepis
buih
Melayah bakau mengurai
puncak
Berjulang datang ubur
terkembang
Angin pulang menyejuk
bumi
Menepuk teluk menghempas
emas
Lari ke gunung memuncak
sunyi
Berayun-ayun di atas alas
Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak
corak
Elang leka sayap
tergulung
Dimabuk warna
berarak-arak
Dalam rupa maha sempurna
Rindu sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju
|
MEMBACA CEPAT
Membaca cepat yaitu
membaca dengan waktu yang cukup memadai dan dapat menguasai/ memahami isi
bacaan. Membaca cepat mengutamakan
kecepatan membaca dengan tidak mengabaikan pemahaman isi bacaan. Kecepatan membaca ini
dikaitkan dengan tujuan, keperluan, dan bahan bacaan.
Kecepatan
membaca untuk siswa SLTA minimal 250
kata per menit, Untuk siswa SLTP atau SD tingkat akhir 200 kata per menit.Untuk mahasiswa 325 kata per menit,
dan untuk mahasiswa pascasarjana 400 kata per menit.
Membaca cepat dan efektif dapat ditingkatkan. Cara
meningkatkan yaitu dengan meningkatkan
pemahaman terhadap isi bacaan.
Semakin banyak pemahaman isi sesuai dengan tujuan, dengan
waktu yang memadai, maka semakin efektif seseorang dalam membaca.
Cara mengukur
kecepatan membaca
Misalnya per menit dapat
membaca 250 kata, dan jawaban yang benar atas isi bacaan 60 %, maka kemampuan
baca nya 250X 60 % = 150 kata per menit.
Teknik membaca
cepat
1.
Teknik skiming/ melompat/ terbang ( terbang dari halaman ke halaman
lain) / baca layap
Men-skim berarti menyapu
halaman-halaman buku dengan cepat untuk menemukan sesuatu yang dicari.
2.
Teknik skaning/ membaca memindai/ baca tatap
Membaca dengan teknik skaning yaitu membaca buku secara menyeluruh dengan
cepat dengan memusatkan perhatian untuk menemukan informasi fokus.
Kemampuan
membaca cepat
Kemampuan membaca yang dikembangkan dalam membaca cepat :
1.
Meningkatkan berlatih membaca
2.
Meningkatkan pemahaman terhadap bacaan
3.
Memperluas jangkauan gerak mata
4. menghilangkan
kebiasaan-kebiasan jelek.
|
MENINGKATKAN
KEBERHASILAN MEMBACA MELALUI PEMAHAMAN UNSUR KEBAHASAAN
|
1. Tanda baca
ialah lambang-lambang tulisan yang dipergunakan
oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan, yang bukan bunyi-bunyi
bahasa (fonem-fonem) (Tampobolon).
Jenis-jenis
tanda baca
1.
Titik(.),
dalam membaca digunakan intonasi menurun,
2.
Koma (,), dalam membaca ditandai dengan intonasi agak naik dan berhenti sebentar
pada bagian kalimat atau kata sebelum tanda
baca.
3.
Titik koma (;), dalam membaca intonasi terdengar
menurun.
4.
Titik dua (:), dalam membaca ditandai dengan
suara agai naik.
5.
Tanda tanya (?), dalam membaca dengan bersuara dan intonasi naik.
6.
Tanda seru (1), dalam membaca dengan bersuara
intonasi agak turun.
7.
Tanada kutip
(“...”) menandai ujaran atau
kalimat langsung.
8.
Garis (- ) menandai keterangan tambahan
9.
Tanda kurung ( ( )) digunakan untuk menandai penjelasan atau
informasi tambahan.
10. Titik-titik
untuk menandai ujaran atau perkataan terputus.
Memahami tanda
baca dalam membaca berarti memahami maksud penulis karena tanda baca
digunakan oleh penulis untuk menandai konsep-konsep atau ide-ide penulis.
2. Pengelompokan kata
Penulis yang baik tidak berpikir dengan kata-kata terpisah melainkan
dengan kelompok-kelompok kata yang mengandung ide-ide atau konsep-konsep.
Ide-ide atau konsep-konsep inilah yang harus dipahami oleh pembaca sehingga
pembaca tidak hanya membaca kata demi kata ,melainkan membaca
dengan memperhatikan kelompok-kelompok kata yang mengandung
ide-ide atau konsep.-konsep.
Contoh :
Berita itu/,
walaupun belum pasti,/ mengagetkan
mereka./
Suasana
seperti in/ mungkin hanya terjadi/ sekali setahun./
3. Menemukan informasi fokus dalam bacaan
Informasi
fokus dapat ditemukan sebagai berikut :
-
Kalimat, mempunyai unsur-unsur yang
mengandung makna pokok kalimat atau
proposisi. Bagian-bagian yang
dimaksud adalah
sujek,predikat,objek dan lain-lain. Kata-kata yang berfungsi sebagai bagian
kalimat ini merupakan kata-kata kunci, dan merupakan informasi fokus.
-
Paragraf, mengandung satu ide pokok dan pikiran
jabaran/penjelas.
-
Pikiran pokok merupakan informasi fokus dan
pikiran jabaran merupakan informasi
pendukung. Ide pokok biasanya terletak pada awal, akhir, dan awal dan akhir
paragraf.
-
Artikel yang baik juga selalu mengandung pikiran
pokok dan pikiran jabaran. Biasanya, pikiran pokok tergambar pada judul
artikel, dan lebih tergambar setelah membaca pendahuluan. Berdasarkan judul
dan paragraf pendahuluan dapat disusun pertanyaan sebelum membaca artikel . Pertanyaan
tersebut dapat dijadikan informasi fokus.
-
Buku, juga mengandung pikiran pokok dan jabaran.
Pikiran pokok tergambar secara umum pada judul buku, dan akan lebih jelas
tergambar setelah membaca judul bab dan sub bab. Pertanyaan tentang isi pokok
buku dapat dijadikan informasi fokus.
Teknik menemukan informasi fokus
1. Baca-pilih (Selecting)
Yang
dimaksud dengan baca-pilih (selecting) ialah pembaca memilih bacaan dan atau
bagian yang dianggapnya relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukannya.
2. Baca- lompat (skipping)
Yang dimaksud adalah bahwa pembaca, dalam
menemukan bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian
lainnya.
3. Baca-layap (skimming)
Membaca
layap yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan. Isi
umum yang dimaksud adalah informasi fokus.
4. Baca –tatap ( Scanning) atau memindai
Pembaca
dengan cepat dan dengan memusatkan perhatian untuk menemukan bagian bacaan
yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan dan membaca dengan teliti
sehingga informasi fokus ditemukan dengan cepat.
|
MEMBENTUK KEBIASAAN MEMBACA EFISIEN
|
Membentuk kebiasaan membaca yang
efisien tidak bisa dilakukan dengan
cara mendadak atau instan.
Kebiasaan membaca sudah harus
disiapkan sejak masa kanak-kanak. Usaha ini dilakukan untuk meletakkan
fundasi yang baik dalam membaca.
Cara-cara itu
antara lain :
1.
Dengan merangsang visual dan motorik anak.Caranya
melalui membentuk lingkungan anak dengan kebiasaan membaca.Dengan anak
melihat lingkungannya melakukan kegiatan memegang buku untuk dibaca maka anak
terbetuk untuk menirukan lingkungannya. Ini bisa dilakukan sejak anak berusia
sekitar dua tahun yaitu ketika anak sudah mulai bisa berbicara. Ketika anak
sudah berusia dua setengah tahun sampai tiga tahun anak diberi buku bergambar
untuk dilihat-lihat. Pada usia 3-4 tahun diajari untuk mengenali tulisan,
denghan membaca nama-nama gambar.
2.
Setelah anak mulai sekolah dan telah dapat membaca
permulaan anak perlu semakin dirangsang untuk membaca buku yaitu membaca
buku-buku sesuai
3.
Setelah anak lancar membaca hendaknya di rumah
disediakan buku-buku bacaan anak-anak.
4.
Bercerita kepada anak sebelum tidur atau pada waktu-waktu tertentu pada usia 4-5 tahun. Dapat juga
anak disuruh membaca buku cerita kemudian ibu atau ayah atau siapa saja orang
dewasa meminta anak menceritakan isi buku yang dibaca.
5.
Di sekolah anak-anak perlu sekali-sekali dibawa ke
perpustakaan. Mereka ditunjukkan cara meminjam buku dan cara membaca di ruang
baca di perpustakaan.
6.
Anak diminta bercerita kepada orang tua tentang
buku yang dibaca di perpustakaan.
7.
Untuk anak-anak yang sudah dewasa
(SMP,SMA)
diberi tugas untuk membaca buku dan isinya dilaporkan secara tertulis atau
lisan kepada guru.
8.
Perlu dikembangkan
minat membaca pada orang dewasa. Caranya dengan disiplin dir,i setiap
hari harus menyediakan waktu untuk membaca,
dimulai dari membaca yang mudah dan menarik dan semakin ditingkatkan
untuk materi-materi yang penting.
9.
Jika sudah ada minat maka kebiasaan membaca akan tercapai. Kebiasaan
membaca akan efisien apabila mempergunakan
teknik-teknik membaca dengan tepat.
|
Senin, 23 Oktober 2017
RANGKUMAN MATERI MATA KULIAH MEMBACA (TERLENGKAP, TERPERCAYA, TERBARU)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ANALISIS NOVEL JALAN MENIKUNG KARYA UMAR KAYAM (TERLENGKAP)
SINOPSIS, PENOKOHAN, LATAR/SETTING, SERTA AMANAT DALAM NOVEL YANG BERJUDUL JALAN MENIKUNG (PARA PRIYAYI 2) KARYA UMAR KAYAM I. ...
-
SINOPSIS, PENOKOHAN, LATAR/SETTING, SERTA AMANAT DALAM NOVEL YANG BERJUDUL JALAN MENIKUNG (PARA PRIYAYI 2) KARYA UMAR KAYAM I. ...
-
MATERI Kemampuan Membaca 1 FRANSISCA SUWARTI FKIP - PBSI 1 – B PENGERTIAN MEMBACA Berdasarkan pen...
Luar biasa membantu saya. Semoga anda di berkati Tuhan
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus